cara Mengatasi Batuk Saat Hamil

February 21, 2018



ibu hamil tidak boleh sembarangan mengonsumsi obat karena apa pun yang dimakan dan diminum akan berdampak kepada pertumbuhan janin. Begitu pula ketika sakit, ada kekhawatiran bahwa penyakit ibu hamil akan menulari janin bila tidak diobati. Sehingga, sakit ringan sekalipun seperti batuk dan pilek dapat membuat ibu hamil panik dan bingung bagaimana cara menanganinya.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan selama kehamilan. Beberapa tips berikut dapat membantu ibu hamil tetap fit dan membantu menjaga kekebalan tubuh yang dibutuhkan untuk menjauhkan ibu hamil dari berbagai penyakit.

Menjaga Kebersihan
Beberapa perilaku hidup bersih berikut dapat membantu menguatkan sistem kekebalan tubuh serta menjauhkan ibu hamil dari penyakit.
  • Istirahat yang cukup.
  • Mengonsumsi makanan bergizi.
  • Berpikir positif dan relaks agar tidak stres.
  • Cuci tangan sesering mungkin, terutama sebelum makan atau setelah memegang benda kotor.
  • Berolahraga secara teratur, misalnya melakukan peregangan kaki atau berjalan-jalan.
  • Minum air putih yang cukup.
  • Hindari berdekatan dengan orang yang terkena batuk atau pilek, agar tidak tertular.
  • Jangan menggunakan peralatan makan yang sama dengan penderita batuk atau pilek.
  • Jaga kebersihan rumah, terutama kamar tidur. Batuk juga bisa disebabkan dari debu di ranjang yang tidak bersih.
Jika Mengalami Batuk Saat Hamil
Walaupun sudah berusaha menerapkan gaya hidup sehat dan menjaga kebersihan, masih ada kemungkinan ibu hamil mengalami batuk. Namun, perlu diingat bahwa dua belas minggu pertama kehamilan merupakan waktu penting karena organ vital bayi sedang terbentuk. Oleh sebab itu, sebagian ibu hamil disarankan untuk tidak mengonsumsi obat-obatan apa pun sampai kandungan melewati trisemester pertama. Ada juga yang tidak boleh mengonsumsi obat hingga usia kandungan mencapai 6-7 bulan. Maka dari itu, penting untuk berhati-hati dalam mengonsumsi obat di masa hamil, pastikan kandungan obat tergolong aman untuk kehamilan, dan disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Beberapa tips berikut dapat membantu meringankan batuk.
  • Mandi dengan air panas. Uap air panas dapat membantu melegakan sesak napas.
  •  Berkumur dengan air hangat yang diberi garam untuk meringankan radang tenggorokan atau batuk.
  • Oleskan balsem atau minyak gosok pada dada untuk menghangatkan, serta oleskan juga sedikit di bawah hidung.
  • Makan sup ayam hangat dapat membantu melegakan hidung tersumbat dan mengurangi peradangan.
  • Minum teh decaffeinated atau rendah kafein, tambahkan dengan lemon atau madu. Minuman ini dipercaya dapat membantu meringankan radang tenggorokan.
  • Gunakan bantal yang ditumpuk cukup tinggi ketika tidur agar posisi kepala lebih tinggi. Posisi ini berguna karena cairan dahak yang mengalir saat tidur dapat mengiritasi dinding tenggorokan.
  •  Letakkan segelas air, balsem, atau obat-obatan lain di dekat tempat tidur ibu hamil agar cepat dijangkau ketika dibutuhkan.
  • Mengonsumsi obat batuk yang aman untuk kehamilan, sesuai dengan anjuran dokter.
  •  Konsumsi obat sesuai resep dokter.
Imunisasi
Bukan hanya anak-anak yang memerlukan imunisasi, tapi juga ibu hamil. Pada trismester ketiga tiap kehamilan, ibu hamil perlu mendapat vaksin batuk rejan atau pertusis yang dikenal dengan imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, dan Tetanus). Bahkan, wanita yang telah mendapat imunisasi ini sebelum hamil juga perlu melakukan imunisasi lagi ketika hamil.
Imunisasi penting karena ibu hamil rentan terkena komplikasi flu seperti pneumonia, infeksi sinus, maupun bronkitis. Komplikasi ini meningkatkan risiko bayi lahir prematur atau cacat. Segera periksa ke dokter jika mengalami gejala berikut.
  • Muntah-muntah yang parah.
  • Sulit bernapas.
  • Pusing.
  • Demam yang tidak reda dengan obat penurun panas.
  • Dada terasa sesak atau nyeri.
  • Pendarahan pada vagina.
  • Pergerakan janin dalam kandungan terasa melemah.
Vaksin atau imunisasi dapat diberikan pada ibu hamil ketika kandungan berusia 27-36 minggu. Dua minggu setelah vaksinasi, kadar antibodi di dalam darah ibu hamil mencapai jumlah maksimal. Sebagian antibodi akan ditransfer ke bayi guna melindunginya dari batuk rejan pada masa awal kehidupannya.
Sebaiknya Ibu hamil rutin melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan. Jika mengalami batuk pada malam hari yang berlangsung lebih dari tujuh hari, segera periksakan ke dokter untuk mendapat pertolongan medis yang dibutuhkan.

No comments:

Powered by Blogger.