5 Penyebab Sperma Tidak Keluar Saat Ejakulasi (Bahaya Apa Tidak?)

June 07, 2018
Saat pria mencapai orgasme, seharusnya tubuh mengeluarkan air mani yang mengandung sperma melalui penis. Namun, ternyata ada sebagian orang yang mengalami masalah ejakulasi hingga menyebabkan sperma tidak keluar. Padahal, tubuh sudah menunjukkan tanda-tanda orgasme lain seperti kontraksi otot. Wah, berbahaya atau tidak, ya? Berikut adalah penjelasan beberapa kondisi yang mungkin membuat sperma tidak keluar.

1. Ejakulasi tertunda (delayed ejaculation)

Delayed ejaculation atau ejakulasi tertunda adalah kondisi saat pria memerlukan rangsangan seksual yang lebih lama dari biasanya (lebih dari 30 menit) untuk dapat mencapai klimaks dan mengeluarkan air mani berisi sel sperma. Bahkan, beberapa orang yang mengalami kondisi ejakulasi tertunda tidak dapat berejakulasi sama sekali. Ini berarti tak bisa mengeluarkan sperma saat berhubungan seksual dengan pasangannya.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh masalah kesehatan tertentu, konsumsi obat-obatan, hingga gangguan mental. Ejakulasi tertunda bisa menjadi masalah kesehatan jangka panjang yang terjadi seumur hidup atau terjadi dalam beberapa waktu tertentu saja dan bersifat sementara.

2. Ejakulasi retrograde

Ejakulasi retrograde atau ejakulasi terbalik terjadi ketika air mani yang seharusnya dikeluarkan melalui penis saat orgasme justru masuk ke kandung kemih. Selama orgasme, otot leher kandung kemih tidak dapat mengencang dan menutup dengan baik. Akibatnya, saat akan ejakulasi, sperma yang tadinya akan dikeluarkan melalui penis malah mengalir dan masuk ke kandung kemih.
Walaupun tidak berbahaya, ejakulasi retrograde bisa menyebabkan pria tidak subur dan sulit memiliki keturunan. Selain sperma tidak keluar, kondisi ini ditandai dengan urine yang berwarna lebih pucat dan agak kental karena mengandung air mani yang seharusnya dikeluarkan saat orgasme.

3. Operasi prostat dengan laser

Bedah prostat dengan teknologi laser biasanya dilakukan karena adanya pembesaran prostat alias benign prostatic hyperplasia (BPH). Laser akan membantu mengecilkan atau mengangkat jaringan berlebih pada prostat.
Dengan prosedur pembedahan, gejala yang berkaitan dengan masalah kandung kemih akibat pembesaran prostat bisa teratasi. Misalnya saja infeksi saluran kemih, sering buang air kecil, laju air kencing lambat, dan serangkaian gejala lainnya.
Sayangnya, efek samping umum yang biasanya dirasakan dari prosedur ini yaitu orgasme kering. Orgasme kering adalah kondisi ketika tubuh tidak mampu mengeluarkan sperma saat mencapai puncak kenikmatan seksual.

4. Hipogonadisme

Hipogonadisme adalah kondisi saat tubuh tidak menghasilkan cukup testosteron. Pada pria, hormon testosteron adalah kunci dari pertumbuhan dan kematangan seksual. Salah satu fungsi testosteron yaitu memproduksi sperma. Jika seorang pria mengalami hipogonadisme, ada kemungkinan masa pubertasnya terlambat atau pertumbuhan organ seksualnya tidak sempurna. Salah satunya yakni gangguan pertumbuhan pada penis dan buah zakar atau testis.
Bila pertumbuhan penis dan testis terganggu, bukan tidak mungkin produksi sperma pun akan terganggu. Pasalnya, sperma dihasilkan di testis dan tubuh memerlukan testosteron yang cukup untuk dapat memproduksi sperma secara normal.
Maka, jika Anda mengalami kondisi ini Anda berisiko mengalami impotensi, yaitu ketika penis tidak mampu mencapai ereksi dan sperma tidak keluar seperti pada ejakulasi umumnya.

5. Penyumbatan saluran sperma

Adanya penyumbatan di epididimis serta vas deferens dapat menganggu proses pengangkutan sperma untuk kemudian dikeluarkan melalui penis. Epididimis merupakan tempat untuk menyimpan dan mematangkan sperma. Sedangkan vas deferens merupakan saluran berbentuk tabung yang menyalurkan sperma untuk dapat keluar saat ejakulasi terjadi.
Penyumbatan di kedua bagian ini dapat menyebabkan pria tidak mampu mengeluarkan sperma saat ejakulasi. Infeksi, vasektomi (KB steril pria), dan juga permasalahan pada prostat bisa menjadi penyebab saluran sperma tersumbat.
Dalam beberapa kasus, kondisi ini tidak menunjukkan gejala yang pasti. Namun, jika penyumbatan disebabkan oleh infeksi, biasanya muncul cairan berwarna keputihan yang keluar dari penis tanpa sengaja, terasa sakit saat buang air kecil, serta terjadi peradangan.

No comments:

Powered by Blogger.