Bisakah Penetrasi Vagina Tanpa Merobek Selaput Dara?

June 07, 2018


Robeknya selaput dara berhubungan erat dengan keperawanan seorang wanita. Oleh karena itu, beberapa wanita mungkin ingin tetap terlihat perawan, meski sudah melakukan hubungan seks. Apakah bisa? Adakah cara untuk penetrasi vagina tanpa merobek selaput dara?

Sekilas seputar selaput dara

Selaput dara atau hymen adalah jaringan kulit tipis yang mengelilingi dan melindungi bukaan vagina selama masa perkembangan awal wanita. Setiap selaput dara memiliki bentuk yang berbeda-beda, ada yang tipis dan elastis, juga ada yang lebih tebal dan kurang elastis.
Selaput dara yang utuh biasanya memiliki lubang kecil yang memungkinkan untuk darah menstruasi atau cairan lainnya mengalir.
Selaput dara dapat meregang atau robek sebagai akibat dari berbagai aktivitas seksual lainnya, seperti memasukkan jari atau mainan seks ke dalam vagina, dan aktivitas nonseksual seperti senam, menunggang kuda, atau aktivitas fisik lainnya.
sumber: Center for Young Women’s Health
Ada beberapa tipe selaput dara pada wanita, yaitu:

1. Selaput dara imperforata

Selaput ini dapat didiagnosis saat lahir. Umumnya, diagnosis dilakukan selama masa remaja. Selaput dara imperforata adalah selaput tipis yang benar-benar menutupi bukaan ke vagina, sehingga darah menstruasi tidak dapat mengalir keluar dari vagina.
Ini biasanya menyebabkan darah kembali ke vagina yang sering menjadi nyeri punggung. Beberapa remaja juga mungkin mengalami nyeri saat buang air besar dan kesulitan buang air kecil.

2. Selaput dara microperforat

Selaput dara microperforat adalah selaput tipis yang hampir menutupi seluruh bukaan vagina wanita muda. Darah menstruasi biasanya dapat mengalir keluar dari vagina tetapi pembukaannya sangat kecil.
Seorang remaja dengan selaput dara microperforat biasanya tidak akan bisa memasukkan tampon ke dalam vaginanya dan mungkin tidak menyadari bahwa dia memiliki lubang yang sangat kecil.

3. Selaput dara septate

Selaput dara septate adalah ketika selaput tipis himen memiliki pita jaringan ekstra di tengah yang menyebabkan dua lubang vagina kecil bukan satu. Remaja dengan selaput dara ini mungkin kesulitan memasukkan atau mengeluarkan tampon.

Adakah cara untuk hubungan seks tanpa merobek selaput dara?

Jawabannya tentu tidak ada. Jika ingin melakukan hubungan seks atau melakukan penetrasi, risiko selaput dara robek tentu ada. Risiko ini tidak dapat dihindari, meskipun memang dalam beberapa kasus bisa saja selaput dara tetap utuh setelah berhubungan seks.
Saat melakukan penetrasi, selaput dara akan meregang untuk membantu jalur masuk penis. Anda bisa menjaga selaput dara tidak sobek saat hubungan seks jika tubuh Anda rileks dan memiliki lubriksasi yang baik. Namun, ini kecil kemungkinan akan terjadi. Hal ini dikarenakan setiap bentuk, ketebalan, dan tekstur selaput dara setiap wanita berbeda.
Selain itu, hubungan seks dengan merobek selaput dara sering disertai dengan perdarahan dan rasa nyeri. Namun, tidak semua wanita mengalaminya. Hubungan seks pertama kali tidak selalu membuat perdarahan pada vagina.
Beberapa wanita yang mengalami perdarahan saat hubungan seks pertama, karena struktur selaput dara yang dimiliki lebih tebal atau lebih resisten.

Selaput dara yang robek bisa dirapatkan kembali

Meski hubungan seks tanpa merobek selaput dara tidak bisa dihindari, tapi selaput dara yang robek bisa dirapatkan kembali.
Ada dua prosedur khusus untuk membantu memperbaiki kembali selaput dara robek. Berikut prosedurnya.

Operasi rekonstruksi selaput dara atau hymenoplasty

Prosedur ini dilakukan untuk kembali merekatkan selaput dara yang terdapat pada bibir vagina menggunakan jahitan. Dokter akan menjahit kembali sisa-sisa jaringan selaput dara dalam vagina Anda.
Jahitan yang diterapkan adalah jenis jahitan yang larut atau dissolvable. Jadi secara kasat mata tidak akan terlihat dan tidak perlu dilepas setelah prosedur selesai dilakukan.

Selaput dara buatan

Selaput dara buatan bisa dimasukkan ke dalam vagina, sehingga melepaskan perdarahan palsu saat penetrasi terjadi. Selaput dara buatan ini tidak beracun dan aman untuk dipakai. Biasanya prosedur ini dilakukan bila lapisan selaput dara sudah tidak bisa lagi diperbaiki karena kerusakan yang terjadi sangat parah.

No comments:

Powered by Blogger.