Badan POM Menyetujui Obat Hepatits C Simeprevir
Badan
Pengawas Obat dan Makanan telah menyetujui izin edar untuk obat
hepatitis C baru, Simeprevir kapsul 150 mg untuk pengobatan infeksi
virus hepatitis C genotipe 1 dan genotipe 4. Simeprevir digunakan dalam
kombinasi dengan pegylated (peg)-interferon alfa dan ribavirin untuk
pengobatan infeksi virus hepatitis C genotipe 1 (monoinfeksi atau
ko-infeksi HIV, dengan atau tanpa sirosis) dan genotipe 4 (monoinfeksi,
dengan atau tanpa sirosis) pada pasien naive atau prior relapser.
Selain itu, simeprevir dapat digunakan dalam kombinasi dengan
sofosbuvir untuk pasien dengan infeksi virus hepatitis C genotipe 1
(monoinfeksi tanpa sirosis) pada pasien naive atau treatment-experience.
Simeprevir merupakan inhibitor dari HCV
NS3/4A protease yang merupakan enzim penting dalam replikasi virus.
Persetujuan izin edar obat ini berdasarkan pada hasil evaluasi terhadap
data khasiat-keamanan dan data mutu. Khasiat dan keamanan Simeprevir
dievaluasi berdasarkan data uji klinik pada pasien yang menderita
infeksi virus hepatitis C genotipe 1 dan 4. Efikasi obat diukur dengan
melihat ada/tidaknya virus hepatitis C yang terdeteksi dalam darah
(mengukur sustained virologic response/SVR) setelah mengonsumsi
simeprevir selama 12 atau 24 minggu. Hasil studi klinik simeprevir yang
diberikan dalam kombinasi dengan peginterferon alfa dan ribavirin
menunjukkan bahwa persentase pasien yang mencapai nilai SVR pada
kelompok yang diberikan kombinasi simeprevir + peginterferon alfa +
ribavirin lebih tinggi dibandingkan pada pasien yang mendapatkan
kombinasi peginterferon dan ribavirin saja. Hasil studi klinik
simeprevir yang dikombinasikan dengan sofosbuvir menunjukkan bahwa
persentase pasien dengan infeksi virus hepatitis C genotipe 1
(monoinfeksi tanpa sirosis) yang mencapai nilai SVR adalah cukup tinggi
(>80 %).
Produk Simeprevir kapsul 150 mg yang
telah disetujui Badan POM adalah Olysio yang didaftarkan oleh PT Soho
Industri Pharmasi dan disetujui pada tanggal 30 Juni 2016. Informasi
produk secara lengkap, termasuk indikasi, posologi dan hal-hal lain
perlu diperhatikan dalam penggunaan obat ini dapat diakses melalui link www.pionas.pom.go.id.
No comments: